Masih dalam rangka merayakan Idul Fitri 1432 Hijriyah, ada baiknya kita
mengkaji kembali apa sebenarnya makna ‘Idul Fitri. Dalam Islam, kita punya dua
istilah ‘id. ada Idul Fitri ada Idul
Adha. ‘Id berasal
dari bahasa Arab dari akar kata ‘ada yang artinya “kembali”. Secara
etimologis, Idul Fitri berarti “kembali berbuka.”
Perlu adanya pelurusan pemahaman kita tentang al-fitr.
Selama ini, Idul Fitri diartikan “kembali ke fitrah.” Sebenarnya yang tepat
adalah “kembali berbuka”. Fitr berbeda dengan fitrah. Fitrah memakai ta’
marbutah, sedangkan al-fitr dalam kata Idul Fitri tidak memakai ta’ marbutah.
Tetapi apapun namanya istilah Idul Fitri buat kita adalah “mengungkapkan
suatu kegembiraan setelah kurang lebih satu bulan kita yang beragama Islam
berpuasa di siang hari dan kembali seperti biasa makan, minum dan berhubungan
seks (bagi suami istri) di siang hari.”
Selain itu, momentum Idul fitri harus menjadi langkah awal kita dalam
mengimplementasikan segala latihan dari ibadah-ibadah yang telah dilakukan
selama Ramadhan. Langkah awal ini harus dimanfaatkan sebagai ujung tombak
kehidupan yang lebih baik, di mana pencerahan hati, kekuatan iman yang telah
dikumpulkan selama ramadhan membuahkan keistiqomahan di jalan Allah pada hari
hari berikutnya.
Idul Fitri juga merupakan kemenangan. Tapi bukan kemenangan untuk setiap
muslim, melainkan kemenangan untuk muslim yang sungguh-sungguh menjalankan
ibadah shaum di bulan Ramadhan.
Kemenangan di sini tidak sepatutnya diartikan sebagai pembebasan. Bebas kembali
menebar hawa nafsu, bebas makan minum setiap saat, bebas menggunakan harta yang
dimiliki. bukan itu arti di balik kemenangan.
Karena sesungguhnya kemenangan bukanlah kebebasan. Kemenangan adalah
pembebasan diri dari tunduknya hati selain kepada Allah. Idul fitri merupakan
kemenangan yang harus diisi dengan segenap cara yang suci, agar kemenangan
tersebut tidak kandas di tengah jalan.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar