Senin, 22 Agustus 2011

Pembebasan Lahan, Pengganjal Proyek Tol Bocimi

Pembangunan proyek ruas jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang sedianya dilaksanakan bulan ini akhirnya dibatalkan. Rencana itu batal menyusul pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Sikap tegas itu terungkap dalam rapat terbatas antara Komisi D DPRD Jawa Barat dengan PT Trans Jabar Tol (TJT), selaku penanggung jawab proyek. Rapat terbatas yang dilaksanakan di Hotel Santika Bandung, Selasa (9/8/2011-red) itu memutuskan untuk menunda pembangunan Tol Bocimi hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Seperti diketahui, proyek ini ditarget selesai pada 2015 mendatang, namun pembatalan ini menyebabkan seluruh agenda yang telah ditetapkan harus diubah total. Masalah pembebasan lahan yang terkatung katung dan baru selesai sekitar 22 persen menjadi alasan terganjalnya proyek ini. Lambannya proses pembebasan lahan terjadi karena tarik ulur antara panitia pembebasan lahan dengan pemilik lahan.

Dana pembangunan Tol Bocimi tidak ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Karena sebagian besar diserahkan kepada pihak ketiga, dalam hal ini PT TJT dan PT Bakrie Toll Road. Bakrie menjadi penyandang dana terbesar yakni 75 persen pada proyek ini yang merupakan program pemerintah pusat.

Pembebasan lahan seharusnya sudah selesai tahun ini. Khusus di Kota Bogor, pembebasan lahan telah berjalan sejak lama. Hanya, belum semua pemilik lahan mendapatkan pembayaran.

Pembangunan tol sepanjang 53,6 km yang menghubungkan Bogor dan Sukabumi itu terdiri dari empat sesi. Sesi satu mulai dari Ciawi-Cigombong, sesi dua Cigombong-Cicurug, sesi tiga Cicurug-Cibadak dan sesi empat Cibadak-Kota Sukabumi. Pembebasan lahan dianggarkan 400 miliar rupiah, sedangkan total biaya investasi keseluruhan diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp5,4 triliun.

Direktur PT Trans Jabar Tol, Harya Mitra Hidayat membantah proyek Tol Bocimi tidak akan dilanjutkan kembali. Ia menjamin, megaproyek senilai Rp 5,4 triliun itu akan selesai sesuai target yakni pada 2015. Saat ini proyek tersebut telah memasuki tahap pertama antara Ciawi, Kabupaten Bogor, dan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, sejauh 14,5 kilometer dengan kebutuhan lahan mencapai 162 hektare.

PT Trans Jabar Tol merupakan konsorsium PT Bakrie Toll Road dan PT Jasa Sarana Jabar yang memegang konsesi pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Komposisi sahamnya, 75 persen milik Bakrie Toll Road, sementara 25 persen milik Jasa Sarana Jabar.

Nilai proyek pembangunan ruas Tol Bogor- Ciawi-Sukabumi itu diperkirakan mencapai Rp5,4 triliun, dengan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp400 miliar. Harya berpendapat, kehadiran Tol Bocimi sangat vital untuk membangun perekonomian di wilayah Jabar selatan. Ia memperkirakan, volume kendaraan yang akan memanfaatkan ruas tol tersebut bisa mencapai 15.000-20.000 unit per hari.

Sebagai salah satu unit usaha Pemprov Jabar, PT Jasa Sarana akan berupaya memanfaatkan keberadaan tol tersebut untuk pengembangan kawasan di Jabar bagian selatan dan kawasan wisata yang ada sebelumnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Komentari walau dengan sedikit kata. Jika ingin menambahkan icon smiley, ketik karakter seperti yang tertera di samping kanan icon yang mewakili perasaan anda.

Artikel Popular

Arsip

detikcom

Peringkat Alexa