Sabtu, 13 Agustus 2011

Pelajaran Berharga dari PSV Eindhoven


Selang tujuh tahun sebelum dibantai AC Milan 8-0 di Senayan, Persib pernah mencatat sejarah dengan klub raksasa Eropa lainnya, dan ini terjadi di depan publik Bandung sendiri (Baca: Markas Maung Bandung). Bagi penggemar sepak bola belia, kira-kira usia belasan tahun, mungkin kurang familiar dengan klub PSV Eindhoven dari Belanda. Klub ini pernah menjadi salah satu kekuatan Eropa dan dunia di era '80-an sampai '90-an, namun mereka gagal mempertahankan eksistensi dengan prestasinya yang anjlok di dekade 2000-an hingga kini. Dan Persib pernah merasakan ketajaman dan ketangguhan tim yang pernah diperkuat Ruud Gullit ini, tepatnya pada tanggal 11 Juni 1987.

Sayang, tidak semua pemain inti Persib ikut serta. Maklum, waktu itu bertepatan dengan masa seleksi timnas Indonesia. Akhirnya, Yudi Guntara (lulusan Diklat Ragunan-red) pun diikutkan. Namun itu bukan alasan mengapa PSV Eindhoven bisa mencukur telak 6-0 melalui gol-gol Ruud Giip (menit 9), E. Vicool (menit 15, 40, dan 53), dan Jurie Koolhof (menit 60 dan 66). Dengan atau tanpa beberapa pemain inti, Persib memang sudah bisa diprediksi tidak akan mampu berbuat banyak menghadapi klub sekaliber PSV. Meski begitu Persib tidak cepat menyerah begitu saja, dan itu sudah merupakan hasil maksimal dari sebuah perjuangan berat.

Dalam pertandingan ini, Persib menampilkan formasi pemain: Wawan Hermawan/Erick Ibrahim (penjaga gawang), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Ujang Mulyana, Adeng Hudaya, Bambang Sukowiyono, Uut Kuswendi, Iwan Sunarya/Dadang Kurnia, Adjat Sudradjat, Yudi Guntara, dan Dede Rosadi/Sarjono.


0 komentar:

Posting Komentar

Komentari walau dengan sedikit kata. Jika ingin menambahkan icon smiley, ketik karakter seperti yang tertera di samping kanan icon yang mewakili perasaan anda.

Artikel Popular

Arsip

detikcom

Peringkat Alexa