Nishfu berasal dari kata “Nishfu” (bahasa Arab-red) yang berarti separuh atau pertengahan, Sya'ban adalah nama bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah. Dengan demikian nishfu Sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban atau tepatnya tanggal 15 bulan Sya’ban. Pada malam nishfu Sya’ban biasanya diisi dengan pembacaan Surah Yaasiin tiga kali ber-jama’ah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya. Nishfu Sya’ban 1432 Hijriyah ini bertepatan dengan tanggal 17 Juli 2011 pada kalender Masehi.
Peringatan nishfu Sya'ban tidak hanya dilakukan di Indonesia. Seluruh umat Islam di dunia selalu merayakannya, karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan, apalagi nishfu Sya’ban ini menandai semakin dekatnya bulan suci Romadhon yang setiap tahun ditunggu kedatangannya oleh umat islam.
Setelah pembacaan Surah Yaasiin umumnya diteruskan dengan sholat sunnah Awwabin atau sholat sunnah tasbih. Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama atau langsung makan-makan. Tidak ada nash yang jelas mengenai amalan tersebut (pembacaan surah Yaasiin di malam nishfu Sya’ban yang dilanjutkan kegiatan lainnya-red). Namun kegiatan tersebut tidak salah dan insya Allah mendapat pahala jika dilakukan dengan cara dan niat yang benar. Apakah keutamaan sebenarnya nishfu Sya'ban ini?
Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoif al-Yamaniy berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada Nabi saw, karena ayat Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabiy … “ diturunkan pada bulan itu.
Syaikh‘ Abdul Qadir al-Jailaniy berkata, “Malam nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr.” (Kalaam Habiib ‘Alwiy bin Syahaab)
Sayidina Ali bin Abi Tholib Karromalloohu Wajhah meluangkan waktunya untuk ibadah pada 4 malam dalam setahun, yakni: malam pertama bulan Rojab, malam 2 hari raya, dan malam nishfu Sya’ban. (Manhajus Sawiy dan Tadzkiirun Nas)
Al-Imam As-Subkiy.rhm berkata, bahwa malam nishfu Sya’ban menghapus dosa setahun, malam Jumat menghapus dosa seminggu, dan Lailatul Qodr menghapus dosa seumur hidup.
Diriwayatkan kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban.” Kata Nabi, “Bulan itu sering dilupakan orang, karena diapit oleh bulan Rojab dan Romadhon, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil 'Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR. Ahmad dan Nasai - Sunah Abu Dawud).
Keutamaan malam nishfu Sya'ban diterangkan pula secara jelas dalam kitab “Ihya' Ulumuddin” karangan Imam Al-Ghazali.
Posting di atas, sebagian dipetik dari blog Ustadz Yussaine Yahya http://jihadtegakislam.blogspot.com. Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil hikmah dan manfaatnya. Mari kita songsong bulan suci Romadhon yang tak lama lagi akan segera tiba.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar