Minggu, 10 Juli 2011

Kepergian Da'i Sejuta Umat

Selasa, 5 Juli 2011 bertepatan dengan 5 Sya’ban 1432 H di pertengahan pagi terbetik kabar yang sangat mengejutkan bagi segenap bangsa Indonesia, Da'i kondang KH Zainuddin MZ berpulang ke rahmatullah. Umat tersentak kaget karena nyaris tak pernah ada kabar  jika beliau menderita suatu penyakit selama ini.

KH. Zainuddin MZ wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta pada pukul 09.20 WIB setelah sebelumnya sempat mual kemudian pingsan usai jogging  yang  dilanjutkan sarapan pagi di rumahnya. Luthfi, putra kedua almarhum mengutarakan bahwa selama ini sang ayah tidak pernah memiliki riwayat pingsan. Namun beberapa hari terakhir ini almarhum memang kelelahan karena banyaknya jadwal ceramah. Dokter memastikan penyebab kematian pak Kyai adalah jantung yang sebenarnya telah lama dideritanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya KH Zainuddin MZ melalui  Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (5/7/2011-red). Kabar mengenai berpulangnya KH Zainuddin MZ diterima Presiden SBY pada sekitar pukul 10.00 WIB.

Sejumlah pejabat dan ulama tampak melayat di rumah duka keluarga, Jalan H Aom, Gandaria, Jakarta Selatan. Selain Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum DPP PPP, tampak hadir juga "Raja Dangdut" Rhoma Irama, Ustadz Jefri Al Buchori, Dirjen Bimas Islam Depag Nasaruddin Umar, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, politisi Akbar Tandjung dan masih banyak lagi. Beberapa artis seperti Haddad Alwi, Opick, Akri Patrio, Gunawan, Vira Yuniar dan Yenni Rachman juga turut hadir.

Almarhum yang bercita-cita ingin mewujudkan Ukhuwah Islamiyah ini dimakamkan sekitar pukul 15.30 WIB usai Sholat Ashar di pemakaman keluarga di Masjid Fajrul Islam di depan rumah duka, sesuai permintaan almarhum ketika masih hidup. Ratusan umat Islam ikut mengantarkan jenazah ke liang lahat diikuti tahlil yang menggema. 


Kini, da'i yang piawai merangkai kata dengan sisipan pantun dan humor dalam setiap da’wahnya, telah meninggalkan umatnya. Tak ada lagi, sentilan khas dari da'i yang punya ciri khas lontaran kalimat: "betul" (yang juga kerap diduplikasi oleh pelawak Kiwil dalam setiap lawakannya). Kini tanah merah di halaman mesjid Jami’ Fajrul Islam, menjadi haribaan terakhirnya. Diiringi tahlil dan takbir, ribuan umat mengantar kepergian pak Kyai ini dengan isak tangis duka. Tak hanya umat Islam yang kehilangan pionir da’wah dengan selingan humor ini, tentunya wajar jika seluruh masyarakat Indonesia begitu kehilangan tokoh yang sangat kharismatik dan sangat berjasa dalam mewarnai perjalanan bangsa Indonesia ini. Beliau berhasil memberi contoh kepada seluruh ulama dan guru, jika memberikan nasehat dan wejangan kepada umat tak harus dengan kata-kata yang ‘menggurui’ namun tetap bisa mengena di hati banyak orang. Beliau adalah orang yang mengajarkan tentang kehidupan beragama dan kehidupan bernegara secara seimbang kepada seluruh rakyat Indonesia, sehingga pola pikir umat Islam menjadi lebih fleksibel tidak fanatik, dan kaum non-muslim pun sangat menghargai cara berpikir dan cara berda’wah yang ia sampaikan.

Pria bernama lengkap Zainuddin Muhammad Zein itu lahir di Jakarta, 2 Maret 1951. Ia menyelesaikan pendidikan di Program Studi Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif Hidayatullah (Sekarang UIN Jakarta). Ia pernah mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia.

Selain sebagai penceramah ulung yang memiliki banyak jama’ah sehingga dijuluki "Da'i Sejuta Umat", KH Zainuddn MZ juga memiliki karier di dunia politik. Karier politiknya dimulai sejak duduk menjadi anggota MPR dari Utusan Daerah (1997-1998). Pada era reformasi, KH Zainuddin MZ sempat menjabat Pejabat Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 1999-2002. Kemudian, pak Kyai membentuk PPP Reformasi yang selanjutnya menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR) sekaligus menjadi ketua umumnya berdasarkan Muktamar I PBR. 

KH Zainuddin MZ meninggalkan seorang istri, Hj Kholilah, dan empat anak yakni Fikri Haikal, Luthfi, Kiki, dan Zaki. Beberapa tahun lalu, Fikri sempat dikabarkan menjalin hubungan dekat dengan artis Vira Yuniar, meski tak lama berselang kemudian putus. Meski begitu, silaturahmi Vira dengan keluarga besar almarhum tak pernah putus hingga saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentari walau dengan sedikit kata. Jika ingin menambahkan icon smiley, ketik karakter seperti yang tertera di samping kanan icon yang mewakili perasaan anda.

Artikel Popular

Arsip

detikcom

Peringkat Alexa