Kamis, 16 Juni 2011

Mengapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana?

Cahaya kemerahan akan muncul di langit ketika gerhana bulan total terjadi dan menyebabkan satelit bumi itu seakan berpendar. Mengapa begitu?

Saat terjadi gerhana total, seperti yang terjadi saat titik balik matahari musim dingin pada 21 Desember 2010, bayangan bumi butuh tiga jam 28 menit untuk menyelimuti wajah bulan. Ketika itu, terjadi gerhana bulan total selama 72 menit dan dapat diamati di Pantai Timur Amerika Serikat (AS), pukul 01.33-05.01 waktu setempat. Sedangkan di Pantai Barat, pengamat langit melihatnya pukul 10.33-02.01 waktu setempat.

Fakta bahwa planet kita cukup besar untuk menghalangi cahaya matahari, kita tentunya sempat berpikir bayangan bumi akan sepenuhnya menutupi matahari. Hal ini malah membuat cahaya bulan menyeramkan dan menakutkan. Ada apa dengan fenomena ini?

Jika bumi menghalangi, sinar matahari akan ‘membelok’ dan melalui tepi bumi. Lalu cahayanya tercermin ke bulan. Warna kemerahan bulan berasal dari sinar cahaya yang langsung disaring melalui atmosfer bumi. Efek visual yang sama membuat matahari terbenam berwarna mencolok.

Atmosfer bumi bertindak seperti filter, menghapus sebagian besar cahaya berwarna biru dan menyisakan cahaya merah-oranye ke permukaan bulan. Bulan akan berubah menjadi berbagai warna selama tahapan gerhana yang berbeda-beda. Mulai dari abu-abu, ke oranye dan kuning.

Kecerahan warna juga dapat dipengaruhi kondisi atmosfer. Menurut Lembaga Antariksa AS (NASA), partikel ekstra di atmosfer, seperti dari letusan gunung berapi, dapat menyebabkan bulan berwarna lebih gelap dari merah.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentari walau dengan sedikit kata. Jika ingin menambahkan icon smiley, ketik karakter seperti yang tertera di samping kanan icon yang mewakili perasaan anda.

Artikel Popular

Arsip

detikcom

Peringkat Alexa