Ada fenomena baru yang akhir-akhir ini bisa menjadikan seseorang yang sebelumnya biasa saja (terlepas dari latar belakang bakatnya-red), sontak menjadi pusat perhatian, tak hanya untuk kawasan lokal, tapi juga bisa saja mendunia.
Dunia internet yang berkembang pesat di pertengahan dekade 2000, mampu mengangkat popularitas seseorang yang bukan dari kalangan selebritas sekalipun. Ya, semua sudah tahu, hadirnya media online pengunggah dan pengunduh video bernama YouTube-lah yang bisa dijadikan jembatan popularitas tak terduga itu, tentunya ditunjang pula dengan perkembangan kamera digital yang tertanam dalam ponsel.
Banyak yang sudah membuktikan hal ini, di penghujung 2010 publik dihebohkan dengan 'kelakuan' dua gadis muda asal Bandung yang melakukan lipsync lagu yang sebenarnya sudah dirilis tahun 2008 namun kurang sukses di pasaran bertajuk "Keong Racun". Dengan hanya duduk sederhana di depan kamera, Sinta & Jojo (Jovita-red), nama dua gadis itu, mampu menyihir publik dengan gaya yang begitu pas seolah merekalah penyanyi asli lagu tersebut.
Demikian pula dengan apa yang terjadi beberapa minggu terakhir ini, masyarakat dikejutkan dengan 'ulah' seorang perwira polisi berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) bernyanyi lipsync lagu India "Chaiyya Chaiyya" dengan body language dan gerakan bibir yang nyaris sempurna menirukan gaya Shahrukh Khan di film Bollywood "Dil Se", padahal saat melakukannya dia tidak sedang menyaksikan film tersebut. Sepertinya hampir mustahil tidak ada yang tahu nama Norman Kamaru, polisi anggota Brimob Polda Gorontalo itu, yang tiba-tiba terkenal luar biasa melebihi selebriti manapun di seantero Nusantara ini dalam minggu-minggu terakhir. Apa yang dilakukan Briptu Norman dengan seragam dan atribut polisi lengkap di sela-sela tugas piketnya tanpa diduga berhasil mengubah hidupnya berkat video yang merekam aksinya yang diunggah seorang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo ke media YouTube.
Nama lain yang memperoleh popularitas melalui YouTube adalah seorang pria asal Lombok bernama Udin yang membawakan lagu ciptaannya sendiri berjudul "Udin Sedunia" (sebenarnya penulis agak enggan membahas hal ini, mungkin masalah selera sehingga kurang menyukai yang satu ini-red). Lagu bernuansa komedi yang liriknya bertemakan nama-nama berbau "Udin" ini cukup menuai kesuksesan dengan kontroversi yang membuntuti di belakangnya (stasiun TV yang menayangkan lagu ini cukup direpotkan dengan harus melakukan sensor di beberapa bagian liriknya-red). Ada juga Bona Paputungan (satu daerah dengan Briptu Norman, Gorontalo-red), yang sukses menyuarakan kisah hidupnya saat dibalik terali besi lewat lagu "Andai Aku Gayus Tambunan".
Dengan banyaknya contoh keterkenalan instant tersebut, tentunya akan memancing orang lain untuk melakukan hal yang sama. Bagaimana tidak, popularitas dadakan itu demikian mudahnya diperoleh dengan cara yang amat mudah dan murah pula, bahkan tidak harus antre ikut audisi ajang pencarian bakat yang pernah menjamur dulu. Banyak sekali orang berusaha untuk membuka akun di media online YouTube dengan harapan bisa populer seperti para pendahulu mereka. Tapi apakah anda tahu kriteria dan aturan hukum alam yang mesti dipahami?
Ada sedikit tips yang bisa mengangkat nama seseorang sehingga bisa terkenal lewat video YouTube, dan ini sebetulnya sangat umum.
1. Kreatif. Lakukanlah sesuatu yang bernilai seni dan tidak terduga bahkan oleh orang-orang yang sudah mengenal kita.
2. Berbeda. Jangan melakukan sesuatu yang sudah pernah dilakukan pendahulu kita yang sudah populer, karena penikmat hiburan hanya akan merasakan sesuatu yang sudah basi dan akan membanding-bandingkan dengan pendahulu anda. Sepintas mungkin apa yang dilakukan Sinta & Jojo dan Briptu Norman adalah hal sama yaitu lipsync, tapi lihatlah mereka berada di jalur yang beda. Sinta & Jojo remaja perempuan yang me-lipsync lagu yang tidak populer dengan gaya dan ekspresi genit khas ABG, sementara Norman dengan seragam khas polisi yang sebelumnya tercitrakan menakutkan dan kaku dengan 'nekad' melakukan lipsync lagu yang populer di kalangan pecinta Bollywood beserta gerakan bahu, tangan, tubuh serta ekspresi wajah yang memukau dan di luar dugaan dalam bingkai seorang anggota Brimob walau itu dilakukan hanya dengan posisi duduk.
3. Jadilah diri sendiri yang berkarakter. Ini sangat penting, karena dunia hiburan sangat memerlukan karakter atau ciri khas agar konsistensi tetap terjaga. Tengoklah Sinta & Jojo, mereka tampil apa adanya sebagai gadis ABG masa kini; Briptu Norman menunjukkan dirinya sebagai pecinta Bollywood sejati walau pekerjaan kesehariannya bertolak belakang dengan karakter aslinya; dan Udin tercitrakan sebagai komedian lewat gaya feminin dan lagu ciptaannya yang unik.
4. Jangan melanggar norma dan agama. Dunia hiburan adalah dunia pencitraan, sebagai pemula anda harus orbitkan diri anda sendiri sebagai pribadi yang positif dan inspiratif. Keberanian anda mengeksplorasi bakat dan karakter harus dibatasi dengan aturan agama dan norma yang ada di masyarakat. Ini bukan berarti anda tidak menjadi diri sendiri, bagaimanapun sebagai makhluk sosial anda harus berkontribusi positif bagi orang lain karena citra begitu penting. Jika di awal citra anda sudah negatif di muka umum, selamanya akan dicap seperti itu.
Point-point di atas merupakan dasar, ada hal lain yang menunjang contohnya bagaimana strategi promosi yang anda lakukan, sejauh mana pengetahuan anda tentang teknologi terbaru (termasuk optimasi video; misal editing,dsb.-red), persiapan mental untuk populer, dan juga peruntungan nasib.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar