Saat kita membeli satu set komputer baru, terkadang ada saja kekecewaan karena ada satu atau beberapa peripheral hardware yang tidak berfungsi sempurna, meski sedikit namun tetap saja menjengkelkan. Memang ada garansi dan bagian yang rusak tersebut bisa ditukarkan tanpa biaya tambahan, namun ada baiknya kita sebagai konsumen memiliki pengetahuan yang cukup tentang hardware untuk lebih memastikan kelayakannya dan juga untuk menghindari ‘kenakalan’ penjual.
Ketelitian sangat diutamakan dalam melakukan tes hardware, tidak cukup hanya dilihat dan dipastikan tidak ada cacat fisiknya tetapi juga harus dilakukan beberapa tes untuk memastikan bahwa hardware tersebut memang benar-benar layak pakai sehingga bisa berfungsi secara optimal.
Beberapa tes yang mungkin bisa kita lakukan adalah sebagai berikut :
1. Motherboard/Mainboard
Pasang Processor pada Socket-nya, perhatikan tanda/pin nomor 1. Setelah itu sambungkan dengan power supply, jangan lupa pasang speaker-nya. Coba hidupkan, bila dari speaker keluar suara ‘beep’ berulang-ulang, artinya motherboard masih bagus.
2. Processor
Pasang processor pada Socket Processor di Motherboard, RAM dan juga VGA Card jika belum On board. Setelah itu sambungkan dengan monitor dan coba hidupkan, perhatikan tampilan di layar monitor. Perhatikan apakah clock untuk processor sudah sesuai dengan yang tertera pada Box-nya.
3. RAM
Hampir sama dengan cara melakukan tes pada processor hanya saja yang diperhatikan adalah pada saat komputer melakukan cek pada RAM. Apakah kapasitas RAM sudah sesuai dengan yang tertera pada Box-nya. Atau dapat pula mengecek dengan menggunakan software RAM teser yang sudah banyak di pasaran.
4. VGA Card
Sistem Operasi dan driver VGA harus sudah terinstal terlebih dulu untuk dapat melakukan tes terhadap VGA Card. Lakukan tes dengan cara memaksimalkan setting untuk Display Adapter, jika masih bisa diset ke setting maksimum (mengenai kemampuan drawing dan 3D tes-nya), artinya VGA nya masih baik.
5. LAN Card
Seperti VGA, driver LAN harus sudah terinstal pada hardddisk. Setelah selesai barulah kita setting IP untuk LAN Card tersebut, caranya: klik kanan pada icon Network Neighborhood, pilih Properties. Isi IP Addressnya, misal 192.168.0.1 dan Sub Net Mask 255.255.255.0, setelah itu buka MS DOS Prompt dan coba ping ke alamat IP yang kita ketik tadi (ping 192.168.0.1). Bila berhasil, maka LAN Card bisa digunakan. Tapi bila layar menampilkan tulisan “ Request Time Out ”, maka LAN Card sudah tidak dapat digunakan lagi.
6. Sound Card
Driver Sound harus terinstal pada harddisk, sebagaimana VGA Card dan LAN Card. Kemudian tes suara pada speaker.
7. Harddisk
Cara melakukan tes yaitu dengan cara mempartisi hardisk tersebut dengan fdisk atau dengan program partisi lainnya. Perhatikan betul prosesnya, bila ada masalah pada saat partisi, kemungkinan harddisk tersebut sudah mulai Bad Sector. Selanjutnya adalah melakukan proses format harddisk. Setelah selesai, bisa dilakukan cek dengan menggunakan Scandisk untuk memeriksa hardisk pada tiap sectornya. Hardisk yang sudah mulai rusak, biasanya akan menimbulkan kesalahan pada FAT ataupun Directory Structur-nya.
8. FDD (Floppy Disk Drive)
Sebelum melakukan tes pada FDD, pastikan bahwa konfigurasi di BIOS untuk FDD sudah benar. Cara melakukan tesnya : masuklah ke DOS Prompt, dari sana berikan perintah untuk memformat disket dengan option /s (untuk menambahkan system pada disket yang diformat). FDD yang masih baik, pada waktu melakukan proses format dan transfer system, tidak menimbulkan suara yang terlalu keras. Bila FDD menimbulkan suara pada waktu proses format, ini menandakan bahwa FDD tersebut Head-nya sudah mulai aus.
9. CD ROM/DVD ROM
Untuk melakukan tes terhadap CD ROM/DVD ROM biasanya dilakukan dari lingkungan Windows, dengan mencoba CD ROM/DVD ROM untuk membaca sebuah disc/DVD. CD ROM/DVD ROM yang masih baik, tidak memerlukan waktu yang lama untuk menginisialisasi disc pada waktu pertama kali disc tersebut dimasukkan ke dalamnya, kecuali kalau disc-nya sudah rusak atau kotor. Coba juga untuk menguji kecepatan transfer data dari CD ROM/DVD ROM dengan cara mengkopikan data ke Hardisk. Jika ada masalah, misalnya transfer data mulai melambat di bandingkan dengan saat awal mengkopi data, ada dua kemungkinan, yang pertama adalah optiknya yang sudah lemah, yang kedua ialah optik yang kotor. Coba dibersihkan dengan Optic Cleaner, jika hasilnya sama saja, berarti optiknya memang sudah lemah.
10. Monitor
Untuk melakukan tes pada monitor, anda harus punya sebuah CPU dengan spesifikasi standar dan VGA Card yang mampu untuk menampilkan resolusi tinggi (minimal 800 x 600 untuk monitor Analog dan 1280 x 1024 untuk monitor Digital). Cara melakukan tes yaitu dengan mensetting resolusi pada batas maksimal kemampuan monitor. Nyalakan selama kurang lebih 30 menit untuk monitor second dan 2 jam untuk monitor baru. Bila tampilan pada monitor tidak berubah, maka monitor masih layak pakai.
11. Power Supply
Untuk melakukan tes pada power supplay, dapat dilakukan dengan menggunakan Multi Teser. Arahkan switch penunjuk yang terdapat pada multi teser ke angka 50 pada bagian DC Volt. Colok yang berwarna merah untuk sumber positif dan yang berwarna hitam untuk ground.
Referensi Tegangan :
Untuk Power Supply AT :
Warna Kabel Voltase
Hitam –> Ground
Merah –> 5 V
Kuning –> 12 V
Untuk Power Supply ATX :
Warna Kabel Voltase
Hitam –> Ground
Merah –> 5 V
Kuning –> 12 V
Biru –> 12 V
Abu-abu –> 5 V
Oranye –> OK (Power Good)
Jika dalam pengukuran terdapat selisih tegangan yang lebih dari 0.5 Volt (baik lebih maupun kurang), maka power supply tersebut perlu diperbaiki atau diganti.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar