Setelah banyaknya kejutan demi kejutan yang terjadi di pentas Copa America 2011, akhirnya dituntaskan dengan antiklimaks pada partai final yang menghadirkan Uruguay kontra Paraguay. Uruguay tampil sebagai juara setelah melibas negara tetangganya itu secara telak 3-0 lewat satu gol Luis Suarez, yang kemudian dinobatkan sebagai pemain terbaik kejuaraan ini, dan dua gol Diego Forlan dalam duel yang di gelar di Estadion Monumental, Buenos Aires, Senin dinihari WIB (25/7/2011-red).
Dengan kemenangan ini, maka Uruguay, juara ketiga Piala Dunia 2010, sukses menjadi penguasa benua Amerika dengan koleksi gelar Copa America terbanyak yakni 15 kali. Jauh mengungguli Brasil yang baru 8 kali juara dan Argentina yang mengoleksi 13 gelar.
Sejak menit pertama, Uruguay sudah mengancam gawang Paraguay setelah Luis Suarez memanfaatkan kemelut di depan gawang Paraguay, namun usaha itu masih gagal. Dari situasi itu, Diego Forlan mengirimkan bola ke depan mulut gawang dan disambut tandukan Diego Lugano yang masih bisa diblok Villar.
Pada menit ke-12 Uruguay akhirnya mampu membuka skor. Diawali ketidaksempurnaan lini belakang Paraguay dalam menyapu bola, bola jatuh ke kaki Suarez yang kemudian melepaskan tembakan kaki kiri mendatar membentur kaki pemain Paraguay sebelum melesak ke jala Villar.
Pada menit ke-32 Forlan yang mendapat umpan terobosan Suarez nyaris menggandakan keunggulan timnya. Sayang dengan cekatan Villar mampu menghadang laju bola dengan dadanya.
Empat menit setelahnya, Suarez punya peluang mencetak gol. Mendapat umpan di sisi kiri pertahanan lawan, Suarez mengecoh Veron dan kemudian melepaskan tembakan kaki kanan yang hanya menyasar samping gawang.
Diego Forlan berhasil mengakhiri paceklik gol di turnamen ini. Pada menit ke-42 umpan terukur Egidio Arevalo Rios langsung disambut sepakan kaki kiri keras mendatar dan membobol gawang Paraguay.
Paraguay nyaris memperkecil ketertinggalan pada menit ke-54 andaikan tembakan voli Nelson Valdez tak membentur mistar gawang Fernando Muslera.
Kiper Villar menyelamatkan gawangnya dengan satu lengan dari sepakan Sebastien Eguren pada menit ke-75.
Akhirnya tim berjuluk "La Celeste" ini memastikan tropi Copa America setelah pemain terbaik Piala Dunia 2010 mencetak gol keduanya pada menit ke-90, menuntaskan sebuah serangan balik cepat yang dibangun Edinson Cavani dan Suarez.
Sejak awal perhelatan, Copa America 2011 menuai banyak kejutan. Dimulai dengan tumbangnya Meksiko, langganan kontestan Piala Dunia dari zona Concacaf, yang tidak berdaya mengatasi lawan-lawannya di grup C, Chile, Uruguay, dan Peru. Kemudian Venezuela yang selama ini selalu menjadi bulan-bulanan semua tim di zona Amerika Selatan, tiba-tiba menyentak publik dengan permainan yang cukup baik diantaranya menahan imbang Brasil 0-0 dalam laga di grup B, hingga mereka berhasil melaju ke perempat final.
Kejutan lebih besar terjadi di babak perempat final. Tuan rumah Argentina yang di penyisihan grup ‘hanya’ menempati posisi kedua di bawah Kolombia, dipermalukan oleh Uruguay 6-5 (1-1) lewat drama adu penalti. Brasil, sang juara dunia 4 kali bernasib sama dengan Argentina ketika ditekuk Paraguay lewat drama yang sama 2-0 (0-0). Parahnya keempat penendang penalti Brasil tak satupun berhasil menjaringkan bola ke gawang Justo Villar. Sementara Venezuela sukses melanjutkan kejutan dengan menaklukan Chile, tim yang punya tradisi bagus di Piala Dunia dengan skor 2-1. Terakhir Peru, tim yang sudah lama tak terdengar prestasinya, menghantam Kolombia dua gol tanpa balas. Langkah Peru terhenti oleh Uruguay di semifinal lewat dua gol Suarez, namun sukses menyabet gelar juara ketiga usai hempaskan Venezuela 4-1.
Susunan pemain partai final
Uruguay: Muslera, Pereira, Lugano, Coates, Caceres, Perez (Eguren 70′), Rios, Gonzales, A. Pereira (Cavani 63′), Forlan, Suarez
Paraguay: Villar, Piris, Da Silva, Veron, Marecos, Ortigoza, Riveros, Caceres (Estigarribia 64′), Vera (Perez 64′), Valdez, Zeballos (Barrios 76′)
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar